Selasa, 29 September 2015

Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap US Dollar, Baik atau Buruk?




Salah satu masalah yang sedang marak di bicarakan oleh berbagai lapisan masyarakat sekarang ini adalah masalah mengenai melemahnya nilai tukar rupiah terhadap US dollar. Hamir setiap lapisan masyarakat membicarakan tentang hal ini mulai dari para pengusaha besar, para pejabat, presiden, karyawan, hingga masyarakat menengah kebawah. Sungguh masalah ini menjadi momok yang menakutkan, bagaimana tidak sampai detik ini saja hari selasa pukul 09.05 WIB  dollar as masih bertengger dengan kuatnya di angka $ 14.730 terhadap rupiah. Lalu yang menjadi pertanyaan khalayak ramai adalah apa yang menyebabkan rupiah ini terus anjlok??


Sampai saat ini para pakar yang ahli di bidangnya sedang mencari sebab yang pasti mengapa rupiah kita semakin melemah terhadap US dollar. Apabila kita sedikit melirik ke belakang , rupiah kita melemah di sebabkan oleh beberapa faktor yakni ketidakpastian rencana bank sentral amerika serikat (The Fed) untuk mengumumkan kenaikan suku bunga hal ini menimbulkan ketidakpastian investor yang akan menginvestasikan sahamnya pada bursa saham indonesia. Alhasil para investor menjual sahamnya sebelum suku bunga The Fed di naikan otomatis hal ini pula berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah. Kedua kebijakan devaluasi mata uang china, yuan oleh pemerintah tiongkok yang terkesan mendadak membuat shok terapi sebagian negara termasuk indonesia, karena kebijakan ini berdampak pada sejumlah mata uang di seluruh dunia. Penyebab terakhir yang banyak di sebut ialah karena trend harga minyak mentah dunia yang terus menurun yang semula sebesar USD50/barel hingga turun menjadi USD47,75/barel. Turunnya harga minyak dunia juga menjadi penyebab terpuruknya mata uang global yang berimbas pada rupiah. Hal yang sama pula di utarakan oleh presiden kita Ir. H. Joko widodo yang di himpun oleh detik.com usai menghadiri pembukaan Munas IX Majelis Ulama Indonesia, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (25/8/2015).

Melemahnya nilai tukar rupiah ini membuat para pengusaha terutama yang berhubungan langsung dengan transaksi menggunakan dollar seperti para pengusaha elektonik, garmen, pertambangan dan perminyakan menjadi semakin terpuruk. Mengapa? Karena sebagian besar transaksi yang mereka gunakan adalah transaksi dollar,  dalam arti lain para pengusaha ini menjual hasil produsinya kepada masyarakat menggunakan harga dollar saat ini. Hal ini terbukti dengan salah satu sample percobaan Pada sebuah laptop merk amerika keluaran terbaru yang pada awalnya dihargai RP. 3.540.000 hingga saat ini mencapai  RP.5.030.000 Dengan kenaikan yang signifikan tersebut banyak masyarakat yang urung untuk membelinya, alhasil para pengusaha ini pun banyak yang mengalami kemunduran usaha atau dalam ati lain mengalami gulung tikar.

Keterpurukan para pengusaha ini pun kian berlanjut dengan semakin menurunnya jumlah pendapatan mereka mau tidak mau mereka harus mengurangi jumlah karyawan mereka hingga yang terjadi adalah pemutusan hubungan kerja secara besar- besaran . seperti yang di lansir oleh salah satu website berita bahwa  sebanyak 43.085 orang mengalami PHK dan masih ada potensi lebih dari 6500 orang lagi yang akan menyusul.
Data kementrian ketenagakerjaan pun menunjukan hasil yang sama. seperti yang di himpun pada september 2015 saja hampir 50.000 orang karyawan terkena PHK yang tersebar di hampir seluruh provinsi di indonesia salah satu yang terbesar adalah di provinsi kalimantan timur ,jawa barat dan banten. Apalagi menurut keterangan yang di peroleh dari Direktur Pencegahan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI) Kementerian Ketenagakerjaan, Sahat Sinurat melalui keterangan tertulisnya menyatakan PHK berasal dari 4 sektor yaitu garmen, industri sepatu, elektronik dan batubara .

Akan tetapi,melemahnya nilai tukar rupiah tidak selamanya buruk, tetap selalu ada hikmah di balik setiap kejadian seperti dengan melemahnya nilai tukar rupiah, pariwisata akan sedikit maju bagaimana tidak sekarang ini para turis domestik seperti turis asing sedang bergembira mereka biasanya menhabiskan libur musim panasnya ke bali, ya bali merupakan salah satu objek wisata paling di minati oleh turis dengan banyaknya turis yang datang maka pendapatan devisa negara semakin menguat.

Selain pariwisata,sektor lain yang di untungkan ialah tenaga kerja indonesia yang ada di luar negeri . Sang pejuang devisa negara pada kasus ini  justru mengalami imbas yang berkebalikan dengan tenaga kerja dalam negeri , sebab pada umumnya para TKI yang bekerja di luar negeri tersebut di bayar dengan menggunakan mata uang negara masing-masing . oleh karenanya para TKI ini bagai secercah air di padang gersang  yang sedikit penerangan di tengah keterpurukan ini. Terkait pada tenaga kerja indonesia ,mungkin hal ini sedikit menjadi acuan solusi untuk pemerintah dan lembaga yang terkait dengan permasalahan ini, karena apabila tenaga kerja indonesia banyak yang bekerja di luar negeri otomatis pendapatan negarapun akan menjadi  lebih banyak di karenakan pendapatan mereka harus di kurs terlebih dahulu kedalam rupiah.

Dalam bidang lain, para eksportir indonesia mengalami keuntungan pada, kesempatan ini.,Para eksportir indonesia yang menjual hasil produksinya ke luar negeri seperti para pengusaha furniture dan kerajinan tangan mereka justru di untungkan dalam hal ini, karena harga jual produksi  mereka menggunakan mata uang US dollar. Orang- orang yang tak kalah beruntungnya pula ialah orang-orang yang memiliki tabungan dollar di bank, mereka sangat gembira dengan anjloknya nilai tukar rupiah betapa tidak mereka berbondong-bondong menukarkan dollar mereka ke mata uang rupiah agar jumlah uang mereka bertambah sungguh hal ini menjadi bahan pembicaraan banyak orang . Sungguh sangat ironis di tengah himpitan ekonomi yang semakin merajalela ini.

Namun, hal ini tidak selamanya bisa di jadikan tolok ukur kesejahteraan masyarakat, tetap jika indonesia ingin stabil perekonomiannya harus stabil pula nilai tukar rupiahnya, lalu bagaimana solusinya? Membicarakan tentang solusi terhadap melemahnya rupiah ini, berbagai upaya telah di lakukan oleh pemerintah republik indonesia diantaranya adalah membuat paket kebijakan  yang salah satunya tentang mendorong daya saing industri nasional melalui deregulasi,debirokratisasi ,serta penegakan hukum dan kepastian usaha. Pemerintah berupaya meningkatkan produksi nasional melalui berbagai industri asli dalam negeri seperti usaha kecil menengah yang di lakukan masyarakat perkampungan , mendorong usaha-usaha rumahan serta mendorong usaha pengolahan kembali barang ( daur ulang). Upaya pemerintah itu di lakukan dengan cara deregulasi dan debirokratisasi.

Deregulasi adalah kebijakan pemerintah untuk kegiatan bisnis tertentu yang memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara lebih bebas sehingga meningkatkan persaingan. Sedangkan debirokratisasi adalah proses atau tindakan mengurangi tata kerja yang serba lamban dan rumit agar tercapai hasil yang lebih cepat. Seperti slogan jokowi pada HUT kemerdekaan republik indonesia kemarin “Ayo Kerja” serta kabinet yang di namai kabinet kerja, disini pemerintahan kita mengajak kepada seluruh masyarakatnya untuk kerja ,kerja dengan cepat dan tepat. Mengubah paradigma masyarakat indonesia menuju sistem yang lebih baik dan lebih cepat. Serta mencoba memberikan pemahaman bahwa indonesia juga mampu bersaing dengan negara lain di dunia. Apalagi indonesia kini akan menghadapi pasar bebas asean yang mau tidak mau harus di hadapi oleh masyarakat indonesia sendiri.

Kesiapan indonesia dalam bidang industri menjadi salah satu langkah awal untuk indonesia memulai persingan di luar negeri mencoba merangkak sedikit demi sedikit memperbaiki permasalahan yang di hadapi serta menemukan solusi besar untuk kemajuan bangsa . solusi ini menjadi solusi yang genius untuk mengatasi terpuruknya nilai mata uang rupiah, karena selain membuat masyarakat percaya diri akan usahanya  masyarakat pula di ajak untuk berani bersaing dan cepat dalam mengambil keputusan agar tercapai hasil yang maksimal.


Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar