Akuntansi internasional mempunyai peranan yang tidak jauh berbeda dengan akuntansi pada umumnya, perbedaannya hanya terletak pada entitas yang dilaporkan. Entitas yang dilaporkan dalam hal ini adalah perusahaan multinasional dengan operasi dan transaksi yang melintasi batas-batas Negara, sehingga kewajiban pelaporan juga biasanya kepada para pengguna di luar Negara.
Dimensi transaksi akuntansi pada perusahaan multinasional secara garis besar memiliki banyak perberbedaan dengan perusahaan local yang tidak go public.selain transaksi keuangannya yang tidak hanya tercakup dalam negeri tetapi juga menyangkut transaksi antar Negara, dalam hal ini Negara yang bekerjasama dengan perusahaan tersebut tetapi juga perbedaan itu terletak pada beberapa kegiatan transaksi seperti kegiatan mendapatkan barang, kegiatan pembayaran barang,serta hambatan mendistribusikan barang .
Perusahaan multinasional pula tidak hanya terpaku pada perusahaan dagang saja , akan tetapi perusahaan lain seperti perusahaan dibidang jasa dan manufaktur juga banyak yang sudah berskala internasional, disini akan di beri contoh 3 perusahaan yang terdiri dari peruahaan dagang, perusahaan jasa dan perusahaan manufaktur, diantaranya ada perusahaan dagang ‘’Coca-Cola” perusahaan jasa ‘’Allianz’’ dan perusahaan manufaktur ‘’Tjiwi kimia ‘’
- Perbedaan dari segi kegiatan mendapatkan barang
1. Ekspor
Ekspor adalah kegiatan penjualan barang ke luar negeri. dan orang atau badan yang melakukannya dinamakan eksportir. Tujuan eksportir adalah untuk memperoleh keuntungan. Harga barang-barang yang diekspor tersebut di luar negeri lebih mahal dibandingkan dengan di dalam negeri. Jika tidak lebih mahal, eksportir tidak tertarik untuk mengekspor barang yang bersangkutan. Tanpa kondisi itu, kegiatan ekspor tidak akan menghasilkan keuntungan. Dengan adanya ekspor, pemerintah memperoleh pendapatan berupa devisa. Semakin banyak ekspor semakin besar devisa yang diperoleh negara.
2. Impor
Banyak orang atau lembaga yang membeli barang dari luar negeri untuk dijual lagi di dalam negeri. Kegiatan ini disebut dengan impor, dan orang atau lembaga yang melakukan impor disebut importir. Importir melakukan kegiatan impor karena menginginkan laba.
3. Barter
Barter adalah pengiriman barang ke luar negri untuk ditukarkan langsung dengan barang yang dibutuhkan dalam negeri. Tujuan barter ini, agar antar negara saling mengisi kekurangan produk atau barang-barang vital yang dibutuhkan oleh negara itu sendiri.
- Perbedaan dari segi pembayaran barang
1. Cash Pembayaran
Cash pembayaran dilakukan dengan menggunakan check/cheque atau bank draft, pada saat barang dikirim oleh eksportir atau sebelumnya. Cara ini sangat baik bagi eksportir yang keadaan keuangannya lemah dan belum kenal baik dengan importir.
2. Open Account
Merupakan kebalikan dari cara cash, yaitu pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau kebijaksanaan importir setelah barang dikirim kepada importir tanpa surat perintah pembayaran serta dokumen-dokumen.
3. Commercial Bill of Exchange
Merupakan cara yang paling umum dipakai dan sering disebut draft atau trade bills, yaitu surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu di masa datang, yang biasanya disebut trade drafts. Jenis draft terdiri dari; clean draft dan documentary draft.
4. Letter of Credit L/C
L/C adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembeli barang (importir) dimana bank tersebut yang menyetujui dan membayar wesel yang ditarik oleh penjual barang (eksportir). Dengan demikian L/C merupakan suatu alat pengganti kredit bank dan dapat menjamin pembayaran bagi eksportir. Pihak yang terkait dalam L/C adalah Opener (importir), Issuer (bank yang mengeluarkan L/C), Beneficiary atau penjual (eksportir), dan dalam prakteknya ada satu pihak lagi yaitu Confirming Bank, yaitu bank di negara eksportir.
5. Private Compensation
Adalah penyelesaian pembayaran dengan kompensasi utang piutang tanpa perpindahan mata uang ke negara lain.
- Perbedaan dari segi hambatan pendistribusian barang
Jika suatu negara tidak aman, maka para pelaku pasar pun akan beralih ke negara lain yang lebih aman. Semakin aman keadaan, semakin mendorong para pelaku pasar untuk melakukan perdagangan internasional.
2. Kebijakan Ekonomi Internasional
kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh suatu negara yang merupakan hambatan bagi kelancaran transaksi internasional. Misalnya, pembatasan jumlah impor, pungutan biaya impor/ekspor yang tinggi, perijinan yang berbelit-belit.
3. Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing
Kurs mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir maupun importir mengalami kesulitan dalam menentukan harga. Kesulitan tersebut berdampak pula terhadap penawaran maupun permintaan . Hal ini membuat para pelaku pasar internasional enggan melakukan kegiatan ekspor dan impor.
- Persahaan dagang Coca - Cola
- Perusahaan jasa Allianz
- Perusahaan manufaktur kertas Tjiwi Kimia
sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/The_Coca-Cola_Company
http://www.allianz.co.id/
https://id.wikipedia.org/wiki/Tjiwi_Kimia
https://mohamadhata.wordpress.com/2013/04/04/akuntansi-internasional-bab-1/
0 komentar:
Posting Komentar