This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 19 November 2015

Parafrase tentang Sintaksis



Sintaksis
            Sintaksis merupakan bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk kalimat, klausa, dan frasa. Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang bearti dengan dan kata tattein yang berarti menempatkan jadi secara etimologi berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Dikatakan bahwa sintaksis adalah telaah mengenai pola-pola yang dipergunakan sebagai sarana untuk menggabung-gabungkan kata menjadi kalimat.

Objek kajian Sintaksis
1.      Frasa
            Frasa merupakan perluasan dari sebuah kata. Namun sebuah frasa tidak mengubah sebuah fungsi lain sehingga tidak mengubah arti dari beberapa kata tersebut. Frasa juga dapat di artikan sebagai gabungan dua kata atau lebih yang di antara kedua kata itu tidak ada yang berkedudukan sebagai predikat dan hanya memiliki satu makna. Contoh: karya sastra.
Ø  Frasa Eksosentrik : frase yang komponen-komponennya tidak mempunyai prilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhan. Frasa ini tidak mempunyai unsur pusat.
Di bagi menjadi :    a   Frasa eksosentrik direktif => komponen pertamanya berupa                                     di,ke dan dari Contoh : dari pasar buah
                                b  Frasa eksosentrik non direktif =>  komponen pertamanya                                         berupa si, sang Contoh : sang saka merah putih
Ø  Frasa Endosentris : Frasa endosentris adalah frasa yang unsur-unsur pembentuknya dapat menggantikan kedudukan frasa itu secara keseluruhan.
Di bagi menjadi :  a Frasa endosentris koordinatif => Masing-masing unsur memiliki                                  kedudukan sederajat yang tidak saling menerangkan unsur yang lain.
                     b frasa endosentris apositif => Frasa yang berhubungan antara unsur-unsurnya dapat saling menggantikan.
                         c frasa endosentris atributif => Frasa yang salah satu unsurnya                                      dapat menggantikan frasa itu secara keseluruhan.
Ø  Frasa Ambigu        : Frasa ambigu adalah frasa yang menimbulkan makna ganda atau tidak jelas. Contoh : Lukisan Ayah dipajang di ruang tamu.

2.      Klausa
            Klausa merupakan bagian dari kalimat. Klausa memiliki arti yang kuarang lebih sama dengan frasa namun bedanya Klausa memiliki unsur subjek dan predikat,  sehingga mempnyai makna namun makna itu belum utuh.klausa sendiri tidak mengandung intonasi, jeda, tempo, dan nada sehingga belum bisa di katakan kalimat
            1.       Klasifikasi klausa berdasarkan struktur internnya.
Klasifikasi klausa berdasarkan struktur internnya mengacu pada hadir tidaknya unsur inti klausa, yaitu S dan P.
                  a)       Klausa Lengkap : Klausa lengkap ialah klausa yang semua unsur intinya hadir.
              1.      Klausa versi, yaitu klausa yang S-nya mendahului P.
                                   Contoh :Kondisinya masih kritis.
              2.      Klausa inversi, yaitu klausa yang P-nya mendahului S.
                             Contoh :Masih kritis kondisinya.
            b)   Klausa Tidak Lengkap : Klausa tidak lengkap yaitu klausa yang tidak semua unsur intinya hadir. Biasanya dalam klausa ini yang hadir hanya S saja atau P saja.

2.      Klasifikasi klausa berdasarkan ada tidaknya unsur negasi yang menegatifkan P.
a)             Klausa Positif : Klausa poisitif ialah klausa yang ditandai tidak adanya unsur negasi yang menegatifkan P. Contoh :Bambang seorang pesepak bola tersohor.
b)             Klausa Negatif : Klausa negatif ialah klausa yang ditandai adanya unsur negasi yang menegaskan P. Contoh :Bambang bukan seorang pesepak bola tersohor

3.      Klasifikasi klausa berdasarkan kategori frasa yang menduduki fungsi P.
a)      Klausa Nomina : Klausa nomina ialah klausa yang P-nya berupa frasa yang termasuk kategori frasa nomina. Contoh:Pamannya petani di kampung itu.
b)      Klausa Verba : Klausa verba ialah klausa yang P-nya berupa frasa yang termasuk kategori frasa verba.Contoh : Dia membantu para korban banjir
c)      Klausa Adjektiva : Klausa adjektiva ialah klausa yang P-nya berupa frasa yang termasuk kategori frasa adjektiva. Contoh :Paman sangat kurus.
d)     Klausa Numeralia : Klausa numeralia ialah klausa yang P-nya berupa frasa yang       termasuk kategori numeralia. Contoh  : Anaknya empat orang.
e)      Klausa Preposisiona : Klausa preposisiona ialah klausa yang P-nya berupa frasa yang termasuk kategori frasa preposisiona. Contoh :Kertas itu di bawah meja

4.      Klasifikasi klausa berdasarkan criteria tatarannya dalam kalimat.
a)      Klausa Atasan Klausa atasan adalah klausa yang dapat berdiri sendiri sebagai kalimat.Contoh : Irwan datang ketika kami sedang menonton film.
b)      Klausa Bawahan : Klausa bawahan ialah klausa yang belum lengkap isinya. Klausa ini tidak dapat berdiri sendiri. Contoh : Irwan datang ketika kami sedang menonton film.

5.      Klasifikasi klausa berdasarkan potensinya untuk menjadi kalimat.
a)      Klausa Atasan : klausa yang dapat berdiri sendiri sebagai kalimat.Contoh : Irwan datang ketika kami sedang menonton film.
b)      Klausa Bawahan : klausa yang belum lengkap isinya. Klausa ini tidak dapat berdiri sendiri. Contoh : Irwan datang ketika kami sedang menonton film.

3. Kalimat
            Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Berbeda dengan frasa atau klausa sebelumnya yang sudah di jelaskan, disi kalimat lebih komleks dan lebih utuh, maksudnya kalimat itu sendiri sudah di lengkapi dengan subjek , predikat, dan objek. Sehingga kalimat sendiri sudah mempunyai makna yang sempurna. Klasifikasi kalimat Terdiri dari kalimat tunggal, kalimat majemuk, kalimat aktif kalimat langsung kalimat tidak langsung, kalimat minor.
Ø  Kalimat tunggal : kalimat yang mengandung subjek dan predikat yang mempunyai satu makna contoh : koko pergi ke pasar
Ø  Kalimat Majemuk : Kalimat majemuk tersusun dari beberapa kalimat tunggal.
Ø  Kalimat Langsung: kalimat yang menirukan ujaran orang lain.Contoh : Ibu berkata “Saya tidak senang melihat rambut gondrong”.
Ø  Kalimat Tidak Langsung : kalimat yang menyampaikan kembali ujaran orang lain.Contoh: Ibu mengatakan bahwa Ia tidak senang melihat rambut gondrong.
Ø  Kalimat Aktif : kalimat yang subjeknya menjadi pelaku. Ciri utama kalimat aktif adalah predikatnya berupa kata dasar atau berimbuhan me(N)- dan ber-.Contoh : Ibu sedang membuat martabak telur.
Ø  Kalimat Minor : kalimat yang mengandung satu unsure pusat berupa predikat.Contoh : Pergi!